Diduga Ada Pungli Di SDN08  Tebing Tinggi

Alih-Alih Untuk Sumbangan Kesekolah

EMPAT LAWANG- Pungli yang mengatasnamakan komite Sekolah kembali terjadi di Empat Lawang.
  Diduga pungli terjadi di SD Negeri 8 Tebing Tinggi, dimana seluruh orang tua Siswa Kelas 6 pada saat mengambil kelulusan anaknya di Sekolah tersebut diminta sumbangan sebesar 111 ribu rupiah per siswa.
  Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SD Negeri 8 Tebing Tinggi, Pitriani, ketika dikonfirmasi mejelaskan dirinya tidak tahu menahu, tidak ikut andil tentang pungutan tersebut. Itu murni urusan orang tua siswa dan komite, pihaknya  juga tidak tahu nominalnya berapa,” memang pihak komite sempat ada kordinasi, saya katakan silahkan kalau orang tua siswa mau meberikan kenang-kenangan untuk sekolah,”Jelasnya
  Pitriani meneragkan, dirinya sudah empat tahun menjabat sebagai kepala sekolah, menurutnya sumbangan dari wali murid itu hal yang biasa. “Wajar-wajar saja jika orang tua siswa memberikan kenang-kenangan untuk sekolah,”terangnya
  Operator SD 8 Tebing Tinggi, Iskandar menambahkan nominal tersebut merupakan sumbangan sukarela kesepakatan orang tua siswa dengan komite, uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun pagar SD Negeri 8 Tebing Tinggi. “Iya itu kesepakatan orang tua murid dengan komite, itu sumbangan sukarela tidak wajib, bagi yang mampu saja, kalau tidak mampu iya mau bayar pakai apa, kalu memang ada yang keberatan silahkan komplen kesekolah,”Ucap Iskandar saat di bincangi wartawan diruang kerjanya, Senin (4/6)
  Ia mengatakan, pihak komite memang suda menghitung jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membangun pagar di sekolah tersebut, dan menyampaikan rencana pembangunan itu kepada orang tua siswa. “pada saat rapat orang tua siswa juga tidak ada yang komplen,”katanya
  Ketika ditanya kenapa wali kelas yang mengumpulkan uang tersebut? Iskandar berdalih hal itu dikarenakan ketua komite tidak hadir, yang bersangkutan menitipkan pada wali kelas untuk mengelola atau menerima uang dari wali murid. “Nantinya tetap kami serahkan kepada komite, mereka yang akan mengelola dan menerapkan uang tersebut,”Imbuhnya
  Terpisah, orang tua siswa yang tidak kami sebutkan namanya, menyampaikan keberatan dengan adanya pungutan di sekolah tersebut, ia menerangkan pihak komite sebelumnya hanya menyampaikan kegunaan uang tersebut dan lagsung mematok nominal yang harus dibayar setiap wali murid seratus sebelas ribu rupiah. “Iya dibilang keberatan sebenarnya kami sangat keberatan, bagi kami itu jumlah yang cukup besar,”keluhnya
  Sementara itu, anggota komisi III DPRD Empat Lawang Joni Riko merasa geram, setelah mendapat informasi masih ada pungutan disekolah yang mengatasnamakan komite. Sebab saat ini sedang musim paceklik, tentunya pungutan tersebut memberatkan para wali murid,”Pungutan mengatasnamakan komite ini di Kabupaten Empat Lawang sudah berapa kali terjadi. Saya minta pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) jangan hanya diam dan tutup mata saja,” ujar Riko
  Menurut Riko, pungutan terhadap wali murid ini sebenarnya dengan alasan apa pun saja tidak dibenarkan. Sebab saat ini Empat Lawang mendapatkan Dana Alokasi Khusus untuk pendidikan, lalu juga ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan juga ada Dana Sekokah Gratis (DSG), bukankah seluruh dana tersebut bertujuan untuk membebaskan wali murid dari seluruh pungutan,” Masih adanya pungutan terhadap wali murid ini perlu menjadi catatan khusus untuk Disdikbud terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Empat Lawang ini. Saya harap tidak ada lagi pungutan yang mengatasnamakan komite,” tegas Politisi Nasdem ini (Tias/red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.