Diduga Oknum Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Lakukan Pelecehan Seksual

Beberapa Siswi Akui Dilecehkan Oleh Oknum Pengurus Panti

EMPAT LAWANG- Diduga oknum pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Kabupaten Empat Lawang. Lakukan pelecehan seksual terhadap siswi sekaligus anak panti.

 Panti Asuhan Muhammadiyah ini sendiri berlokasi di daerah jalan Lingkar Tebing Tinggi, biasa disebut daerah Padang Ajan.

  Menurut salah satu keluarga Mawar (Nama sengaja disamarkan,red)Heni, menuturkan kalau adiknya sudah dilecehkan oleh oknum penjaga panti Asuhan Muahmmadiyah yang bernama Daud (Diduga Pelaku Pelecehan Seksual,Red) Hal itu baru diketahui setelah ada salah satu siswi lainnya yang dilecehkan melapor ke Polres.” Saya baru tau kalau salah satu dari siswi yang ada di Panti Asuhan Muhammadiyah melapor ke Polisi,” tuturnya.
  Heni melanjutkan adiknya menceritakan kelakuan dari oknum penjaga yang semestinya mengasuh, mengayomi dan menjaga anak-anak panti asuhan. Akan tetapi yang terjadi malah sebaliknya, Pelaku malah melakukan hal tidak senonoh terhadap beberapa siswi yang ada dipanti asuhan tersebut. Sejauh ini memang belum ada korban yang terbukti disetubuhi oleh terduga pelaku.” Kalau adik saya itu baru di pegang buah dadanya (Maaf,red) lalu dipeluk dan diciumi oleh pelaku,” tutur Heni.
  Hal senada juga disampaikan oleh Wali murid dari Anggrek (Nama sengaja disamarkan,red) yakni Rosidah,  warga desa Tanjung Agung, bahwasanya anaknya juga ikut dilecehkan tetapi baru dipeluk-peluk saja. Akibatnya anaknya sudah tidak berani lagi masuk ke panti bahkan dirinya sendiri akan membawa pulang anaknya. karena khawatir terjadi hal yang lebih fatal lagi.” Yang pasti anak kami sudah ketakutan atas kejadian ini. dan saya akan bawak pulang anak-anak kami, selain itu juga dirinya berharap kasus ini diproses secara hukum,” harapnya.
  Hal serupa juga disampaikan Sopian warga Desa Tanjung Agung, Kakak dari korban pelecehan seksual oleh terduga pelaku (Daud, Oknum Penjaga Panti Asuhan Muhammadiyah,red). Sebut saja Melati (Nama sengaja disamarkan,red) Menurutnya, Adiknya juga sudah mengalami pelecehan hal itu terungkap setelah korban ditanyai oleh ibunya. Akhirnya terungkaplah ulah bejad pelaku. Selain itu juga setelah melakukan pelecehan pelaku memberikan korbannya hadiah berupa buku. Selain itu juga pelaku juga mengancam kalau sampai ada yang memberitahuka apa yang dilakukannnya ke orang tua atau orang lain sudah melakikan pelecehan memberikan buku serta, mengancam kepada anak-anak siapa yang melapor akan di keluarkan dari sekolah dan panti asuhan.” Adik saya menceritakan kepada ibu kami kalau dirinya sudah dilecehkan oleh pelaku, selain itu juga pelaku juga mengancam anak-anak yang sudah dilecehkannya,” terang Sopian. kepada wartawan Media Empat Lawang saat diwawancarai diruangan asrama putri di Panti Asuhan Muhammadiyah.
  Sopian melanjutkan adiknya tersebut sudah berulang kali mendapat perlakuan pelecehan seksual dari korban. Selain itu juga dirinya anak-anak diancam dan dimarahi oleh anaknya pelaku, Medi yang Notabenenya sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah, sampai marah-marah kepada para siswi, karena sudah melaporkan adanya pelecehan seksual tersebut. Sampai memecahkan kaca jendela ruangan asrama dari siswa perempuan. Karena siswi tidak mau membuka pintu dari ruangan asrama.” Kami mintak kepada pihak kepolisian agar permasalahan yang dilakukan oleh pelaku ini untuk ditegak kan hukumnya. agar pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” cetus Sopian.
  Begitu juga dengan Supar, Warga Desa Tanjung Agung, yang keponakannya menjadi korban pelecehan seksual dari pelaku. Berkeras agar pelaku diproses hukum. Selain itu juga siapa saja yang terlibat pelecehan serta yang ikut mengancam dan sebagainya untuk diproses hukum dan jangan ditutupi. Karena ini demi kebaikan Panti Asuhan Muhammadiyah kedepannya.” Pelaku dan siapa saja yang sudah mengancam anak-anak kami harus diproses hukum. Kalau memang panti dan sekolah ini mau maju,” pintanya.
 Disisi lain beberapa korban pelecehan seksual dari pelaku mengatakan. Melati,Mawar dan Anggrek. mengakui kalai dirinya sudah sering mendapatkan perlakikan tak senonoh dari terduga pelaku. Seperti halnya diremas payudara. dipeluk dan diciumi  Dan pelaku selalu ngancam kalu bisa dan melaporkan hal itu akan dikeluarkan dari sekolah.” Ao kak kadangan kami digemakinyo tetek (Maaf.red)
  Sementara itu Ketua PDM Empat Lawang.H. Amran Rosyadi, Za. Ketika diwawancarai mengatakan kalau dirinya sangat menyesalkan atas kejadian ini. Dan diakuinya kalau terduga pelaku (Daud,red) memang tidak memiliki dasat dalam pendidikan untuk mengasuh. artinya dia bekerja tanpa digaji untuk menjadi pengasuh dan penjaga panti asuhan ini. Untuk mengantikan ketua Panti yang seharusnya. Namun bukan pihaknya menutupi bahwasanya adanya kesalaham dari diduga pelaku.” Kita berusaha menyelesaikan permasalahan ini secara tabayun (Kekeluargaan,red), pihaknya berharap ada hikmah dari kejadian ini, agar nantinya anak-anak bisa menjadi anak-anak yang berhasil mencapai cita-citanya,” kata Amran.
 Sementara itu Ketua Panti sekaligus Ketua Pemuda Muhammadiyah Empat Lawang, Medi yang noatabenenya adalah anak dari terduga pelaku, Ketika dikonfirmasi oleh wartawan media Empat Lawang, terkait prihal yang disampaikan oleh para wali murid terhadap dirinya, membantah apa yang dituduhkan kepada dirinya itu. Dirinya beralasan kalau marah-marah yang dilakukannya itu untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya, sehingga semuanya menjadi jelas. Selain itu juga dirinya membantah kalau sudah marah-marah dan melakukan kekerasan terhadap beberapa siswa. Yang dengan sengaja sudah melaporkan tindakan yang dilakukan oleh terduga pelaku pelecehan seksual.” Aku idak marah kareno laporan siswa keluar tapi aku pingin tau hal sebenarnya. makonyo aku kesel, dan sampai mecahkan kaco tu untuk buka pintunyo. Agar aku tau permasalahanyo,” terangnya ketika diwawancarai oleh Wartawan Media Empat Lawang, disalah satu ruang belajar siswa Panti.
  Sementara itu dari pihak kepolisian Polres Empat Lawang. Dari pihak PP dan PA belum bisa memberikan keterangan jelas.  salah satu anggota PP dan PA hanya menjelaskan. Kalau terduga pelaku belum bisa dikatakan pelaku hanya diamankan saja. (Ben/Red)

Pecah: Terlihat beberapa walimurid siswi di Panti Asuhan Muhammadiyah Kabupaten Empat Lawang, saat menunjukan kaca jendela Asrama Putri, yang dipecahkan oleh salah satu pengurus panti, saat hendak membuka pintu asrama karena dikunci dari dalam oleh para siswi. yang ketakutan khawatir dimarahi karena melaporkan kejadian dugaan pelecehan seksual terhadap beberapa anak perempuan panti asuhan

Leave A Reply

Your email address will not be published.