Isu Kenaikan Iuran BPJS, Bikin Masyarakat Ketar Ketir

* Sampai Saat Ini Belum Ada Perubahan Atau Kenaikan: Jery Ardan

EMPAT LAWANG- Adanya isu tetang kenaika iuran BPJS, membuat sebagian masyarakat mulai ketar-ketir serta bertanya-tanya. Berdasarkan informasi yang berkembang di Dunia Maya (Sosmed,red) isu terkait kenaikan iuran BPJS tersebut memang lagi santer kerennya sedang Viral.
 Menanggapi isu fenomena tersebut Media Empat Lawang, akhirnya mengkonfirmasi terkait isu tersebut kepihak BPJS yang ada di Tebing Tinggi. apakah hal tersebut memang sudah berlaku atau hanya isu isapan jempol belaka.
  Kepala BJPJS Tebing Tinggi, Jery Ardan ketika dikonfirmasi Via Ponsel dengan jelas mengatakan bahwasanya sejauh ini belum ada pemberitahuan dari pusat iuran akan naik. “ Sejauh ini belum naik dan belum ada informasi resmi untuk kenaikan iuran,”jelasnya
  Jery melanjutkan, pihaknya sendiri tidak bisa memastikan apakah itu akan naik atau tidak, tetapi berdasarka. informasi yang berkembang wacanananya akan ada kenaikan iuran BPJS, sebab pihaknya juga masih menunggu regulasinya, kalau memang ada perubahan akan kenaikan iuran itu sendiri.“ Itukan ada Peraturan Presidennya (Perpres) kalau memang sudah resmi. Sekali kita hanya menunggu seandainya memang wacananya benar pasti ada pemberitahuan resmi ke masyarakat terutama keseluruh cabang BPJS didaerah,” tutup Jery
  Sementara itu salah satu masyarakat Empat Lawang, pemegang BPJS Mandiri, Sarip (45), Lumayan kaget dan bertanya-tanya berapa besaran kenaikannya untuk setiap kelas mulai dari kelas III,II dan kelas I. Kalau benar naik apakah bingung juga.“ Isunyo la santer nian dek, pening jugo palak kalu naek nian, idak make BPJs berobat ni mahal nak make BPJS la naek pulo, bingung dek kami rakyat jelata ni,” ucapnya
  Sarip berharap semoga saja kenaikan iuran itu hanya sebatas wacana, kalaupun naik jangan terlalu besar. Sebab BPJS iti sifatnya tepakai jikalau sakit saja. Beda dengan hargo sembako yang memang harus ado setiap hari karena itu kebutuhan utama.“ Kami ngarepke jangan sampai naeklah. kalaupun naek jangan besak nian. Biar dak susah nian Pak kami rakyat ni,” harap Sarip.
  Menanggapi hal tersebu, salah satu Wakil Rakyat Kabupaten Empat Lawang, Windera Safri,  sangat disayangkan jika memang pemerintah pusat menaikkan besaran iuran BPJS. Karena dengan besaran iuran sekarang ini saja rakyat yg masuk dalam “golongan wong cilik” masih kesulitan dan menunggak iuran. Hal itu seakan-akan pemerintah pusat melupakan tujuan adanya BPJS adalah untuk meringankan beban “wong cilik” dalam bidang kesehatan. Seharusnya dicarikan solusi lain untuk mengatasi kerugian BPJS, misalnya dengan membuat kelas VIP yang memang iuran dan pasilitasnya  disesuaikan sehingga bisa mensubsidi kelas dibawahnya.“ Sebagai wakil rakyat, kita menyayangkan putusan itu jika memang sudah diputuskan, Namun yang pasti kita mengharapkan pemerintah pusat sudah mengkaji dengan seksama dan teliti sehingga tidak memberatkan atau menambah beban rakyat,” tegas Politisi berlambang pohon Beringin ini.
 Hal senada juga disampaikan oleh Anggota DPRD dari Partai Berlambang matahari, Yongki Wasol. Jika benar informasi kenaikan untukbiuran BPJS tersebut, menyayangkan serta menolak hal tersebut. Sebab kondisi tersebut sangat memberatkan masyarakat sebab berdasarkan iuran yang ada saat ini saja, masyarakat masih berat untuk membayarkannya palagi kalau dinaikan. pakah mungkin hal itu bisa menjadikan satu hal keputusan benar masyarakat. Dan bisa saja hal tersebut memicu masyarakat beralih ke Asuransi yang lainnya.“ Jika memang kenaikan itu terjadi, maka besar kemungkinan sangat memberatkan masyarakat,” tegasnya. (Bento/Red).

 

Keterangan Foto: Ilustrasi pembayaran iuran BPJS. Foto Net

“Kami Haramkan” Siapa saja yang menyalin atau mengcopy tanpa izin ke Media Empat Lawang, untuk kepentingan portal Berita Online atau Cetak.

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.