Disinyalir Akibat Aktivitas Normalisasi, Lahan Perkebunan Warga Luluh Lantah Dihantam Air

* Warga Stop Aktivitas Pengerjaan Dan Minta Rugi Lahannya

MEDIA EMPAT LAWANG, Tebing Tinggi- Kebun serta tanah sebagian warga Desa Batu Raja Lama, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, luluh lantah (Hancur dan tergerus air musi,Red) disinyalir hal itu terjadi akibat adanya aktivitas normalisasi yang dilakukan oleh pihak rekanan tanpa identitas proyek.
  Akibatnya puluhan warga datangi lokasi pengerjaan proyek normalisasi yang beroperasi di Sungai Musi Desa Batu Raja Lama serta memberhentikan kegiatan pengerukan atau aktivitas normalisasi tersebut. Sekira pukul 14 : 00 WIB, Jum’at(13/12/2019).
 Pantauan wartawan dilapangan,puluhan warga Desa Batu Raja Lama terdiri dari ibu ibu dan Bapak bapak mendatangi langsung lokasi proyek normalisasi yang sedang bekerja di sungai Musi dengan menggunakan Empat unit Exavator dan dilokasi pengerukan juga tidak terlihat papan informasi (Papan proyek,red) yang seharusnya di pasang di Lokasi agar masyarakat dapat mengawasi serta tahu berapa dana yang di keluarkan pemerintah untuk kegiatan proyek Normalisasi tersebut sehingga membuka transparan terhadap masyarakat.
 Kedatangan puluhan warga menuntut pihak yang melakukan pengerjaan proyek mengganti rugi lahan mereka yang menjadi dampak pengerukan proyek normalisasi tersebut.“ Kami mintaj ganti rugi, sebab lahan kebun aku hanyut atau longsor dan tanamannyo la selesai galo,”teriaknya.
  Jumilah menerangkan, Memang setiap tahun terjadi banjir di Desa tapi tidak separah ini yang mengakibatkan lahan perkebunan kami hanyut terbawak air sungai, Setelah ada kegiatan proyek normalisasi air sungai besar tanah kebun saya hanyut(Longsor,Red),bahkan pondok yang kami gunakan sehari hari untuk berteduh saat di kebun juga ikut hanyut.“ Memang pak tiap taun banjir kami ni tapi idak sampai tanah kebun laju abis tekikis la ayek Musi(Sungai Musi,red) bahkan tanaman dikebun luluh lantah galo ni,” cetusnya.
 Lebih jauh Jumilah menuturkan, dari kebun inilah mereka bisa mencari nafkah setiap harinya. Maka pihaknya sangat-sangat dirugikan akibat kejadian ini. Pihaknya mengancam jika tutuntan ganti rugi tidak dipenuhi warga mengancam akan bertindak keras.“ Dikebun inilah kami biso nyari nafkah, cuman kalu dak katek ganti rugi, Maaf nian jangan salahkan kami kalu kami betindak keras,” ancamnya.
 Sementara iti Kepala Desa Batu Raja Lama, Edi Bahadal saat dikomfirmasi awak Media dirumahnya terkait tuntutan warga untuk ganti rugi. Dirinya meminta warga meminta ganti rugi atas hanyut dan rusaknya lahan perkebunanya. untuk tidak bertindak yang tidak-tidak bahkan menjuris kearah anarkisme.“Saya menghimbau kemasyarakat yang merasa di rugikan seandainya kalau  mereka mau menuntut silahkan saja, tapi jangan sampai melakukan hal hal yang tidak di inginkan apalagi sudah mengarah ketindakan anarkis, karena itu bisa merugikan kita semua. Untuk sementara solusinya tadi kami serahkan kepada pihak kontraktor dan mereka mengatakan akan berkordinasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum,”bebernya.(Bento/Red).

Keterangan Foto: Puluhan warga Desa Batu Raja Lama, mendatangi dan memberhentikan aktivitas proyek normalisasi pengerukan sungai Musi, yang ditenggarai menjadi penyebab hancurnya sebagian lahan warga Desa Baturaja Lama.Jum”at,(13/12/2019).Foto Ist

Beberapa warga memintak oprator alat berat untuk menghentikan semantara aktivitas pekerjaan. Sebelum ada kejelasan ganti rugi lahan warga yang rusak.Foto Ist
Beberapa warga Desa Baturaja Lama, saat menunjukan lokasi lahannya yang rusak dan hanyut akibat digerus air Musi, yang ditenggarai terjadi akibat adanya kegiatan Normalisasi tersebut.

 

“Kami Haramkan” Siapa saja yang mengcopy atau menyalin isi berita untuk kepentingan portal berita Online dan Cetak, tanpa izin ke Media Empat Lawang. Wassalam

Leave A Reply

Your email address will not be published.