Kelola Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot BSF, Ini Penjelasannya !!

* Pemerintah Siap Mendukung Ide Kreatif Pemuda

0

MEDIAEMPATLAWANG— Bappeda dan Litbang Kabupaten Empat Lawang memfasilitasi penerapan inovasi Teknologi Terpadu Pengelolaan Sampah Organik(Titanik), melalui budidaya Magot BSF, Merupakan hasil pemenang lomba Inovasi Daerah tingkat Kabupaten Empat Lawang tahun 2021.

Kegiatan Titani sendiri merupakan kegiatan riset aksi, berkolaborasi bersama beberapa OPD Kabupaten Empat Lawang yaitu Bappeda Litbang, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan, serta Dinas Sosial, bersama masyarakat inovator. Dengan sasaran sosialisasi dan Pelatihan kepada 30 orang,  Yang tergabung dalam Kelompok petani ikan dan Kelompok Adat Terpencil. Dari berbagai kecamatan di Empat Lawang. Tujuan utama dari kegiatan itu aendiri untuk mempelajari budidaya magot BSF. Sehingga dapat dilakukan pengembangannya secara mandiri serta memiliki manfaat besar. Selain itu juga nantinya program itu bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat dengan begitu secara otomatis akan berdampak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kepala Bappeda Litbang, Yulius Sugiantara, menerangkan bahwa pemerintah daerah dalam hal ini, tentunya mendukung inovator yang memiliki modal kemauan yang kuat, merencanakan, melaksanakan ide-ide kreatifnya, serta memiliki passion. Berusaha dan belajar terutama di era digital menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian.
“Pemerintah daerah dalam hal ini tentunya mensuport penuh peluang-peluang kreatif dari masyarakat, Terutama dalam hal meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,”terang bapak Dua anak ini.
Sepintas lalu perlu diberikan informasi ringjas, terkait perjalanan awal mula TITANIK bermula. Munculnya ide kreatif ini bermula ketika melihat banyaknya sampah yang tercecer dijalanan Empat Lawang, Diketahui bersama hal itu menimbulkan beberapa hal negatip mulai dari merusak keindahan serta tata kota dan juga memberikan imej buruk dan kumuh dimata masyarakat daerah lainnya. Dari situ muncullah ide kreatif yang berjudul TITANIK. Artinya muncullah ide bagaimana sistem atau langkah untuk melakukan pengelolaan sampah, yang notabenenya belum dilaksanakan secara maksimal. Perlu diketahui permasalahan sampah tak ubahnya bom waktu kapan saja bisa menimbulkan ledakan besar. Artinya akan berdampak pada krisis sanitasi dan kebersihan di masa depan. Nah berangkat dari pemikira itu, salah seorang kaum muda empat lawang yakni, Aldiwan Haira Putra, Bersama beberapa orang rekan mulai membuat konsep pengelolaan sampah organic agar dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kabupaten Empat Lawang. Konsepnya dimana barang yang tak berharga (Sampah,red) dapat memiliki nilai jual dan lahirlah TITANIK.
“Kita tidak akan tinggal diam dengan ide-ide brilian yang digagas oleh kaum muda. Artinya kita (Bappeda dan Litbang) akan me suport ide pemikiran kreatif putra putri daerah dikotan yang berjuluk Saling Keruani Sangi Kerawati ini,” tegas Mantan Kepala Plt Sekretaris Dewan ini.
Dalam kesempatan yang sama Aldiwan Haira Putra selaku ketua kelompok TITANIK yang berlokasi di Desa Mekar Jaya (3A) Kecamatan Tebing Tinggi. Menjelaskan bahwa sebenarnya usaha atau pengembangan Magot BSF ini sudah dimulai sejak Dua tahun lalu. Tentunya sudah melalui proses jatuh bangun sehingga usaha tetap berjalan dan terlaksana. Dengan tujuan utama untuk mencapai Visi yakni Empat Lawang Bersih, Peternaknya Sejahtera.
“Kami dan kawan-kawan percaya jika kita bergerak Bersama, maka ini akan segera tercapai. Kami berharap kegiatan pelatihan ini tak hanya menjadi kegiatan seremonial saja. Akan tetapi benar-benar memberi dampak dan gairah kepada peserta yang mengikuti kegiatan ini untuk dapat bersama-sama mewujudkan empat lawang Bersih serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang nantinya memunculkan penghasilan baru bagi masyarakat,” terang pria jebolan STPDN ini. (Riki/Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.