“Nyanyian” Endang Sutrisni di Sidang DKPP
Nyanyian Endang Sutrisni di Sidang DKPP

EMPAT LAWANG – Komisioner KPU Kabupaten Empat Lawang, Endang Sutrisni bicara blak-blakan saat sidang di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dikantor Bawaslu Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (5/6).
Didalam sidang tersebut, Endang menyampaikan secara tegas bahwa penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU Empat Lawang tidak bersikap netral.
“Saya sampaikan semua saat sidang di DKPP kemarin dengan majelis hakim, bahwa KPU Empat Lawang sebagai penyelenggara Pilkada tidak berlaku netral,” kata Endang saat dihubungi wartawan, Rabu (6/6).
Seperti contoh, kata Endang dalam perekrutan anggota PPK dan PPS itu semuanya sudah dikondisikan. Perekrutan itu hanya sebagai formalitas saja. “Imbas dari perekrutan PPK dan PPS yang sudah dikondisikan itu yakni Sumber Daya Manusia (SDM) dari PPK dan PPS tidak bekerja secara profesional,” tegasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Endang, bukti bahwa Ketua KPU Empat Lawang Mobius Alhazan tidak netral yakni sebelumnya, ada staf di KPU yang menghadap dirinya, bahwa ia (staf KPU, red) petugas melipat kertas suara namun namanya dicoret oleh ketua KPU Empat Lawang.
“Saat namanya dicoret saya sarankan untuk menghadap Sekretaris KPU Rasyidi, akan tetapi setelah menghadap sekretaris KPU, staf tadi disuruh untuk menemui langsung ketua KPU Mobius. Namun setelah menghadap Mobius staf itu malah dikatakan oleh Mobius ‘kau kan orang kuning’. Apakah pantas ketua KPU berbicara seperti itu,” ungkapnya.
Staf itu pun ungkap Endang, mengaku siap untuk menjadi saksi bahwa ketua KPU Empat Lawang berbicara seperti perkataan diatas. “Dua staf yang menghadap ketua KPU Mobius itu siap menjadi saksi,” tutur Endang seraya menambahkan bahwa apa yang ia sampaikan disidang DKPP itu semuanya ada bukti dan saksi.
Didalam sidang pun Endang mengaku, jika dirinya siap diberhentikan sebagai Komisioner KPU Kabupaten Empat Lawang, agar demokrasi Empat Lawang bersih. “Kalau penyelenggaranya saja tidak netral bagaimana akan berjalan baik pesta demokrasi di Empat Lawang ini,” cetusnya.
Masih kata Endang, semua yang ia sampaikan didalam sidang itu tidak adak maksud lain, melainkan hanya untuk terciptakan pesta demokrasi di ‘Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati’ yang bersih. “Saya sampaikan kepada semua masyarakat Empat Lawang bahwa saya berbicara disidang DKPP itu, bertujuan untuk terciptanya pesta demokrasi yang bersih di Kabupaten Empat Lawang,” ujarnya.
Tidak hanya itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa Sekretaris KPU Empat Lawang Rasyidi sempat melayangkan tulisan untuk ketua KPU Empat Lawang. Dalam tulisan tersebut, Rasyidi merasa prihatin atas tindakan ketua KPU Empat Lawang Mobius Alhazan, yang mengambil kebijakan dalam pelipatan surat suara pilkada dari data yang ada distaf, orang-orang yang akan melakukan pelipatan dimonopoli oleh orang-orang bapak (ketua KPU Empat Lawang) dan tidak sesuai dengan yang telah diputuskan berdasarkan rapat staf pada tanggal 24 Mei 2018.
Sementara itu, Sekretaris KPU Empat Lawang Rasyidi saat dikonfrimasi mengaku, benar bahwa sempat ada masalah sedikit terkait petugas pelipatan surat suara. “Ia tapi sekarang ini sudah klir dan diperbaiki,” kata Rasyidi singkat.
Menangapi itu, Ketua KPU Empat Lawang Mobius Alhazan saat dikonfirmasi via handphone tidak mau berkomentar banyak. “Saya no coment,”katanya, Rabu (6/6)
Disis lain, Tokoh Pemuda yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Empat Lawang, mengaku turut prihatin dengan demokrasi yang ada di kabupaten empat lawang.
“Iya saya pribadi sanggat prihatin KPU Empat Lawang yang notabenenya sebagai pengadil utama dalam kontestasi pilkada malah bersikap seperti itu, mestinya KPU bisa meredam segala potensi konflik yang akan terjadi dalam setiap tahapan demokrasi yang akan kita lalui sampai tanggal 27 Juni nanti, tapi sangat disayangkan ternyata KPU lah yang menjadi sumber kegaduhan, karena KPU tidak mampu bersikap netral,”Keluhnya
Ia pun berharap kedepan pihak-pihak terkait dalam hal ini KPU Provinsi Sumsel dan Bawaslu Propivinsi Sumsel untuk ikut mengawal pesta demokrasi di Kabupaten Empat Lawang. “Iya peran mereka sangat kita harapakan agar kedepan dapat melahirkan pemimpin yang sesuai keinginan rakyat, bukan yang sesuai dengan keinginan KPU dan jajaranya,”tutupnya penuh harap. (Tiass/red)