Virus Corona Datang, Rakyat Menjerit

MEDIAEMPATLAWANG- Memang dasyat efek yang ditimbulkan oleh Virus Corona, Hal iti terasa sekali imbasnya diseluruh sendi kehidupan dimasyarakat. Mulai dari pebisnis besar, pedagang kaki Lima,Petani dan Tukang Ojek
  Seperti halnya yang disampaikan oleh salah seorang petani di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati, Yopi. Diakuinya jika sebelum ada wabah Covid 19 ini. Kondisi bertani masih mendingan pasalnya harga komoditi pertanjan seperti karet,Kopi dan sawit masih bisa dikatakan normal. Selain itu juga sampingan usahalainnya seperti ikut bekerja jadi buruh bangunanpun masih bisa diandalkan. Namun sekarang semuanya sulit. Proyek-proyek tidak ada itu ditambahpula dengan hatga komoditi pertanian yang anjlok. Sebut saja harga karet Per Kg nya sekarang tinggal  Rp 4000. Sawit per Kg tinggal dihargai sekitar Rp 900 hingga Rp 1000 sementara biaya yang dikeluarkan lumayan besar jika dihitung-hitung upah capek memanenpun tak terbayarkan.“Seperti kami ini terasa sekali pak dampak covid 19 ini,”tuturnya dengan wajah lusu.
 Yopi menuturkan, jika sebelumnya dirinya tidak terlalu terpengaruh dengan anjloknya harga komoditi pertanian. Sebab dimana-mana masih banyak proyek yang bergerak baik itu punya pemerintah maupun proyek pribadi. Jadi seperti kami ini bisa beralih mencari nafkah menjadi tukang ataubkuki bangunan. Dari hasil buruh tadivbisalah menopang biaya makan keluarga sehari-hari,“Saro galo pak mak ini hari. Apo lagi yang pecak kami rakyat jelata ni.Syukur masih makan baek anak bini jadilah,”ucapnya kepada wartawan Media Empat Lawang.
 Hal senada jiga dirasakan oleh salah seorang tukang Ojek Gandeng (Bentor,Red) diseputaran wilayah Tebing Tinggi. Bastari, jika sebelumnya sebelum adanya virus Covid 19 ini dirinya sehari bisa mengantongi uang hasil mengojek sekitar Rp 80 ribu. Itu bersih pergi dari rumah jam 06:00 WIB pagi, kemudian pulang sore sekitaran  jam 4 WIB. Tapi kalau sekarang sehari itu paling besar bisa mengantongi uang hasil ngojek sebesar Rp 60 ribu. Belum lagi untuk beli bensin jadi sekitaran Rp 30  ribulah bersihnya perhari. Hal itu terjadi karena penumpang ojek jauh berkurang. Anak sekolah belum belajar normal masyarakat yang mau pergi kepasar juga berkurang.“Kalu cak kami(Tukang Ojek Gandeng,Red) ni mak ini hari pak masih makan bae la besyukur nian,”terangnya.
 Salah seorang Pemuka Agama diwilayah Empat Lawang, Lukman, menuturkan sebenarnya kalau bicara susah dan sulit semuanya saat ini terasa sulit. Tetapi sekali lagi apapun itu namanya wabah. Semua terjadi atas kehendak Allah sang maha segala-galanya. Maka dari itu syukuri dab ikhtiar semoga saja ini hanya ujian. Dalam rangka menempa diri umat terutama muslim dan umat manusia secara keseluruhan. Yang terpenting usaha, berdo’a semoga wabah ini cepat berlalu dan ikuti anjuran dari pemerintah, setidaknya ketika berpergian biasakanlah memakai masker serta rajin mencuci tangan setiap mau dan selesai beraktifitas.“Kita semua terasa sulit sekarang tetapi tetap saja kita harus bersyukur dan berikhtiar dan menyakini ini bahwa ini hanya ujian diri bukan azab,”sampainya (Wie/Red)

 

Keterangan foto: Foto ilustrasi petani karet sedang memanen karet tapi harga anjlok.Net

Leave A Reply

Your email address will not be published.